Pada suatu hari Nasruddin mengendarai keledainya,meninggalkan kota Akhshehir menuju kota Yalvach.Di tengah jalan ia bertemu seorang lelaki yang mengheghentikkannya sambil berkata,"Hai,"Nasruddin,kapan aku akan mati?"
"Bagaimana aku bisa tahu?"tanya Nasruddin terheran-heran.
"yah,tapi aku bisa bilang kapan kau mati!"kata lelaki itu."
"Jadi,kapan aku mati?"tanya Nasruddin terkejut.
"Kamu nanti mati kalau keledaimu meringkik tiga kali berturut-turut,"kata lelaki itu.
"Luar biasa!"komentar Nasruddin.
Nasruddin pun melanjutkan perjalananya ke arah Yalvach,dan beberapa saat kemudian keledainya meringkik.Ia pun menghitung ringkikkan keledainyaitu,dan setelah genap tiga kali,ia pun turun dari keledainya,melengtangkan diri di jalan dan berkata kepada dirinya sendiri,"kini aku sudah mati."
Ia melihat seekor serigala menyergap keledainya dan menyantapnya.
"O'keledaiku yang malang,"katanyakematianku dan kematianmu tyernyata bersamaan datangnya.
Ketika Nasruddin tidak pulang malam itu,istri dan pembantunya bingung dan pergi mencarinya.Mereka menemukannya tergelatak di tepi jalan.istrinya berkata,"Nasruddin,kenapa kau tidak pulang?".
oh,istriku,aku tidak pulang karena sudah mati.Engkau harus membawaku pulang dan menguburkan aku baik-baik.
Istri dan pembantunya mencoba meyakinkannya bahwa ia masih hidup.tetapi usah itu sia-sia dan tak ada gunanya.Nasruddin tetap ngotot mengatakan bahwa ia telah mati,dan bahwa harus dikuburkan.Jadi istri dan pembantunya membawanya pulang dan memandikannya.Lalu dibungkus dengan kain kafan.Kemudian istrinya memanggil tetangga-tetangganya dan mengumumkan kematiannya.
Setelah serentetan doa dan upacara,Nasruddin kemudian dibawa ke kubur dan di masukkan ke liang lahat.Namun istrinya meminta agar ia tidak ditimbun tanah sampai hari berikutnya,karena ia berharap bahwa suaminya itu akan sadar kembali.
Setelah di masukkan ke dalam lubang kubur selama sekitar dua jam,Nasruddin mendengar suara kelintingan mendekat.Suara itu datang dari seorang penjaja yang keledainya penuh dibebani piring dan mangkuk.Nasruddin mengangkat kepalanya dari kuburan untuk melihat suara apa yang terdengar itu,tentu saja hal itu membuat si keledai terkejut luar biasa.Keledai yang lewat itu melonjak-lonjak dan lari pontang-panting,melemparkan semua barang dagangan yang ada di punggungnya dan tentunya piring-piring itu pun pecah dan berantakkan.Penjaja itu marah pada Nasruddin dan mulai memukilinya.
Kenapa saya di pukuli,aku sudah mati dan kau tidak bisa memukili orang mati,teriak Nasruddin.
Tetapi penjaja tidak menghiraukan dan memp[erhatikan teriakan itu sama sekali,dan terus memukilinya.Akhirnya Nasruddin merasa begitu sakit dan ia pun terpaksa menyeret dirinya pulang.Tetangganya tentu sangat terkejut melihatnya hidup kembali,dan salah seorang di antara mereka itu berkata kepadanya,Nah,Nasruddin,kamu sudah pernah berada di akhirat.Coba ceritakan macam apa keadaan di sana itu.
Nasruddin menjawab,Wah,sobat,akhirat itu enak sekali suasananya asal saja engkau tidak menakut-nakuti keledai yang sedang membawa mangkuk-mangkuk dan piring-piring.
"Bagaimana aku bisa tahu?"tanya Nasruddin terheran-heran.
"yah,tapi aku bisa bilang kapan kau mati!"kata lelaki itu."
"Jadi,kapan aku mati?"tanya Nasruddin terkejut.
"Kamu nanti mati kalau keledaimu meringkik tiga kali berturut-turut,"kata lelaki itu.
"Luar biasa!"komentar Nasruddin.
Nasruddin pun melanjutkan perjalananya ke arah Yalvach,dan beberapa saat kemudian keledainya meringkik.Ia pun menghitung ringkikkan keledainyaitu,dan setelah genap tiga kali,ia pun turun dari keledainya,melengtangkan diri di jalan dan berkata kepada dirinya sendiri,"kini aku sudah mati."
Ia melihat seekor serigala menyergap keledainya dan menyantapnya.
"O'keledaiku yang malang,"katanyakematianku dan kematianmu tyernyata bersamaan datangnya.
Ketika Nasruddin tidak pulang malam itu,istri dan pembantunya bingung dan pergi mencarinya.Mereka menemukannya tergelatak di tepi jalan.istrinya berkata,"Nasruddin,kenapa kau tidak pulang?".
oh,istriku,aku tidak pulang karena sudah mati.Engkau harus membawaku pulang dan menguburkan aku baik-baik.
Istri dan pembantunya mencoba meyakinkannya bahwa ia masih hidup.tetapi usah itu sia-sia dan tak ada gunanya.Nasruddin tetap ngotot mengatakan bahwa ia telah mati,dan bahwa harus dikuburkan.Jadi istri dan pembantunya membawanya pulang dan memandikannya.Lalu dibungkus dengan kain kafan.Kemudian istrinya memanggil tetangga-tetangganya dan mengumumkan kematiannya.
Setelah serentetan doa dan upacara,Nasruddin kemudian dibawa ke kubur dan di masukkan ke liang lahat.Namun istrinya meminta agar ia tidak ditimbun tanah sampai hari berikutnya,karena ia berharap bahwa suaminya itu akan sadar kembali.
Setelah di masukkan ke dalam lubang kubur selama sekitar dua jam,Nasruddin mendengar suara kelintingan mendekat.Suara itu datang dari seorang penjaja yang keledainya penuh dibebani piring dan mangkuk.Nasruddin mengangkat kepalanya dari kuburan untuk melihat suara apa yang terdengar itu,tentu saja hal itu membuat si keledai terkejut luar biasa.Keledai yang lewat itu melonjak-lonjak dan lari pontang-panting,melemparkan semua barang dagangan yang ada di punggungnya dan tentunya piring-piring itu pun pecah dan berantakkan.Penjaja itu marah pada Nasruddin dan mulai memukilinya.
Kenapa saya di pukuli,aku sudah mati dan kau tidak bisa memukili orang mati,teriak Nasruddin.
Tetapi penjaja tidak menghiraukan dan memp[erhatikan teriakan itu sama sekali,dan terus memukilinya.Akhirnya Nasruddin merasa begitu sakit dan ia pun terpaksa menyeret dirinya pulang.Tetangganya tentu sangat terkejut melihatnya hidup kembali,dan salah seorang di antara mereka itu berkata kepadanya,Nah,Nasruddin,kamu sudah pernah berada di akhirat.Coba ceritakan macam apa keadaan di sana itu.
Nasruddin menjawab,Wah,sobat,akhirat itu enak sekali suasananya asal saja engkau tidak menakut-nakuti keledai yang sedang membawa mangkuk-mangkuk dan piring-piring.
0 komentar:
Post a Comment